Sabtu, 30 Juli 2016

Doa Rindu

Beberapa kali aku menemukan mimpiku terjerembab dalam ruang yang abu abu.
Bisa jadi itu adalah ruang rindu.
Aku bisa melihatmu, namun aku merasa ada yang kurang.
Aku harus menyentuhmu.
Ini rindu, tapi belum tentu nafsu.
Tuhan yang memisahkan kita pasti akan bertanggung jawab.
Ia hanya ingin mendengar dulu, rentetan doa yang antri untuk di kabulkan.
Jika aku sedang merindu seperti ini, aku selalu berharap senja cepat berlalu.
Agar cepat berganti esok hari.
Namun, jika bersama mu, aku berharap senja tidak cepat berlalu.
Dan berharap senja kan abadi, melihat senja bersama mu.
Aku rindu itu.
Melihat warna warni senja yang Indah.
Seperti itulah warna rinduku.
Di hiasi macam macam warna doa.
Dan aku ingin mewarnai senja bersama mu dengan doa doa kita kemarin.
Tapi tak mengapa, karena perpisahan inilah yang mengajarkan, apa itu rindu.
Seperti apa, warna apa, sederas apa, sesakit apa.
Dari situ kita belajar, menghargai pertemuan.
Menghargai waktu.
Dan disini aku berusaha menghargai waktu ku, agar jika nanti kita bertemu, ada banyak hal untuk kita ceritakan.
Aku mohon, cepatlah pulang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar